Rabu, 17 Oktober 2018

Nomor Urut Masih Jadi Momok Para Caleg

Image result for pemilu

daftar caleg kota bekasi - Nomer urut di surat nada penentuan umum masih tetap dipandang terpenting supaya sang calon anggota legislatif dapat melenggang ke arah parlemen. Perihal ini masih tetap dipandang penting walau dipandang nomer urut bukan penentu penting kemenangan sang calon wakil rakyat.

Pengamat Komunikasi Politik Kampus Indonesia Lely Arrianie menjelaskan, nomer urut masih tetap memberi efek psikologis buat pemilih. Umumnya pemilih, pentingnya yang pengetahuan politiknya rendah, tidak ingin repot menyisir rincian nomer urut di surat nada. Hingga ada peluang cuma calon legislatif nomer urut paling atas yang diambil oleh penduduk.

"Karena itu tidak heran calon legislatif posisi nomer satu ini masih jadi pertempuran. Calon legislatif nomer urut satu ini miliki dampak psikologis yang tinggi, di desa itu ditambah lagi. Mereka mungkin malas membaca surat nada yang panjang," jelas Lely, di Jakarta, Sabtu (21/7).
Lihat ikut:Beda Pandangan PDIP serta NasDem masalah Prinsip Calon legislatif Artis
Kadang, lanjut Lely, calon nomer urut satu dari tiap-tiap partai bukan di isi oleh kader yang betul-betul oke. Calon nomer urut satu justru kadang di isi oleh kader 'karbitan' yang diambil parpol untuk mendulang nada.

Oleh karena itu, tidak heran bila sering berlangsung kecemburuan diantara kader di memperoleh nomer urut. Oleh karena itu, calon legislatif yang terasa mumpuni mesti berani mengatakan gagasannya untuk mendapatkan tempat terunggul di surat nada.

"Kader memang jika butuh berani dikit pada ketua partai, sebab nomer urut itu betul-betul punya pengaruh," tuturnya.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menjelaskan partainya mempunyai standard spesifik dalam memastikan nomer calon legislatif. Menurut dia, nomer urut pertama pasti di isi oleh calon legislatif petahana sebab dipandang telah miliki pengalaman politik.
Lihat ikut:Transfer Calon legislatif, Komoditas Kader serta Punahnya Ideologi Partai
Sesudah itu, nomor-nomor urut selanjutnya di isi oleh pengurus pokok, atau kader yang menempati jabatan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), serta Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Lalu, nomer urut paling akhir di isi oleh vote gather, atau sosok-sosok sebagai daya tarik.

"Walau nomer urut tidak ada pengaruhnya serta yang dampak ialah jumlahnya nada, tetapi kami ada ketentuannya. Ada standarisasi mengapa calon legislatif dapat mendapatkan nomer urut satu," jelas ia.

Roy katakan, skema penentuan nomer urut ini berkelanjutan di semua daerah. Dia memberikan contoh daerah penentuan Jawa Barat II, dimana calon legislatif sekaligus juga pebulutangkis Taufik Hidayat diletakkan dibawah Dede Yusuf, yang disebut calon legislatif petahana.
Lihat ikut:Survey LIPI: Demokrasi Semakin Diakui, Partai politik Semakin Dijauhi
"Pendidikan politik ini memang tidak gampang, karena itu kami letakkan petahana dalam tempat pertama," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar